Saturday 4 February 2017

Hakikat Ilmu Laduni Forex

Penulis: Buletin Islam Al Ilmu Edisi 31III1425 Ilmu kasyaf atau yang lebih dikenali dengan ilmu laduni (ilmu batin) tidaklah asing ditelinga kita, lebih 8211 lebih lagi bagi siapa saja yang sangat erat hubungannya dengan tasawuf beserta tarekat-tarekatnya. Kata sebahagian orang: 8220Ilmu ini sangat jarang di jumpai dan keramat. Bukan sembarang orang dapat meraihnya, kecuali pour le wali yang telah sampai pada tingkat ma8217rifat. Sealingga jangan sembarangan untuk buruk sangka, apalagi mengkritik wali-wali yang tingkah lakounya secara zahir menyelisihi syariat. Wali-wali itu beza tingkatnya dengan kita, merde sudah sampai tingkat ma8217rifat yang tidak boleh ditimbang dengan timbangan syari8217at lagi8221. Hakikat Ilmu Laduni kaum sufi telah mengumumkan keistimewaan ilmu laduni. Ia merupakan, ilmu, yang, paling, agung, dan, puncak, dari, segala, ilmu. Dengan mujahadah, pembersihan dan penyucian hati akan terpancar nur dari hatinya, sehingga tersingkaplah seluruh rahsia-rahsia alam ghaib bahkan dapat berkomunikasi secara langsung dengan Allah, pour Rasul dan roh-roh etang lainnya, termasuk nabi Khidhir. Tidaklah dapat diraih ilmu ini kecuali setelah mencapai tingkat ma8217rifat melalui latihan-latihan, amalan-amalan, ataupun dzikir-dzikir tertentu. Ini bukan suatu bualan atau tuduhan semata, tapi terucap dari lisan tokoh-tokoh populaire kaum sufi, seperti Al Junaidi, Abou Yazid Al Busthami, Ibnu Arabi, Al Ghazali, dan masih banyak lagi yang lainnya yang terdapat dalam karya-karya tulis mereka sendiri. 1. Al Ghazali dalam kitabnya Ihya8217 Ulumuddin 111-12 berkata: 8220Ilmu kasyaf adalah tersingkapnya Tirai penutup, sehingga kebenaran dalam setiap perkara dapat terlihat Jelas Seperti menyaksikan langsung dengan mata kepala 8230 Inilah ilmu-ilmu yang tidak tertulis dalam kitab-kitab dan tidak dibahas 8230 8220. Dia juga berkata: 8220Awal dari tariqat, dimulai dengan mukasyafah dan musyahadah, sampai dalam keadaan terjaga (sedar) dapat menyaksikan atau berhadapan langsung dengan Malaikat-Malaikat dan juga roh-roh para Nabi dan mendengar langsung suara-suara mereka bahkan mereka dapat langsung Mengambil ilmu-ilmu dari mereka8221. (Jamharatul Auliya8217: 155) 2. Abou Yazid Al Busthami berkata: 8220Kalais mengambil ilmu dari orang-orang yang mati. Sedang kami mengambil ilmu dari Allah et Maha Hidup dan tidak akan mati. Orang seperti kami berkata: 8220Hatiku Tahitra menceritakan kepadaku dari Rabbku8221. (Al Mizan: 128) 3. Ibnu Arabi berkata: 8220Ulama syariat mengambil ilmu merci dari generasi terdahulu sampai hari kimat. Semakin hari ilmu mereka semakin jauh dari nasab. Para wali mengambil ilmu mereka langsung dari Allah yang ke disematkan dalam dada-dada mereka.8221 (Rasa8217il Ibn Arabi hal 4.) Tokoh wihdatul wujud ini juga berkata: 8220Sesungguhnya seseorang tidak akan sempurna kedudukan ilmunya sampai ilmunya berasal dari Allah 8216Azza wa Jalla Secara langsung Tanpa melalui perantara, baik dari penukilan et ataupun dari gurunya. Sekiranya ilmu tadi diambil melali penukilan atau seorang gourou, maka tidaklah kosong dari sistem belajar modèle tersebut dari penambahan-penambahan. Ini merupakan aib bagi Allah 8216Azza wa Jalla 8211 sampai dia berkata 8211 maka tidak ada ilmu melainkan dari ilmu kasyaf dan ilmu syuhud bukan dari hasil pembahasan, pemikiran, dugaan ataupun taksiran belaka8221. Ilmu Laduni Dan kesan Negatifnya Terhadap Umat Kaum sufi dengan ilmu laduninya mémiliki peranan sangat besar dalam merosak agama Islam yang mulia ini. Dengannya bermunculan akidah-akidah kufur 8211seperti diata 8211 dan juga amalan-amalan bid8217ah. Selain dari itu, mereka secara langsung, ataupun, tidak, langsung, terlibat dalam, hal, memperbodohkan, umat. Kerana, menuntut, ilmu, syar8217i, merupakan, pantang, besar, bagi, kaum, sufi. Berkata Al Junaidi: 8220Saya anjurkan kepada kaum sufi supaya tidak membacca dan tidak menulis, kérana dengan begitu ia boleh lebih memusatkan hatinya. (Quutul Qulub 3135) Abu Sulaiman Annonce Daraani berkata: 8220Jika seseorang menuntut ilmu hadits atau bersafar mencari nafkah atau berkahouen bererti ia tampon condong kepada dunia8221. (Al Futuhaat Al Makiyah 137) Berkata Ibnul Jauzi: 8220Seorang guru soufie ketika melihat muridnya memegang pena. Ia berkata: 8220Engkau (en anglais). (Tablis Iblis: 379) Oleh kerana itu Al Imam Asy Syafi8217i berkata: 8220Ajaran tasawuf itu dibangun atas dasar rasa malas.8221 (Tablis Iblis: 309) Tak sekadar melakukan tindakan pembodahan umat. Dénomination de la mémoire d'un manuscrit manuscrit à l'aide d'un manuscrit: syariat, hakikat, dan ma8217rifat, seperti Budda Gautama membagi manusia menjadi empat kasta. Sehingga seseorang yang masih pada tingkat syari8217at tidak boleh baginya menilai atau mengkritik seseorang yang taht mencapai tingkat ma8217rifat atau hakikat. Syubhat-Syubhat Kaum Soufi Dan Bantahannya 1. Kata laduni mereka petik dari ayat Allah yang berbunyi: 1614161416141617161416141615 16161618 1614161516171614 161616181611 8220Dan kami afghanan kepadanya (Nabi khidhir) dari sisi Kami suatu ilmu8221. (Al Kahfi: 65) Mereka memahami dari ayat ini adanya ilmu laduni sebagaimana yang Allah anugerahkan ilmu tersebut kepada Nabi Khidhir. Lebih anehnya mereka meyakini pula bahawa Nabi Khidhir caché sampai sekarang dan membuka majlis-majlis ta8217lim bagi orang-orang khusus (ma8217rifat). Telah menjadi ijma8217 (kesepakatan) seluruh kaum musixeux, wajibnya beriman kepada nabi-nabi Allah tanpa membezakan satu dengan yang lainnya dan mereka diutus khusus kepada kaumnya masing-masing. Nabi Khidhir diutus untuk kaumnya dan syari8217at Nabi Khidhir bukanlah syari8217at bagi umat Muhammad. Rasulullah bersabda: 16141614 16171614161616171615 1615161816141615 16161614 1614161816161616 1614161716141611 16141615161616181615 16161614 161716141616 1614161716141611 8220Nabi yang terdahulu diutus Khusus kepada kaumnya sendiri dan aku diutus kepada Seluruh umat manusia8221 (Muttafaqun 8216alaihi) Allah berfirman: 16141614 161416181614161816141614 161616171614 1614161716141611 1616161716141616 161416161611 1614161416161611 16141614161616171614 1614161816141614 161716141616 1614 16141618161416151614 8220Dan Kami tidak Mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada seluruh un manuscrit sebagai pembawa berita gembira dan peringatan8221. (Comme Saba8217: 28) Adapun keyakinan bahawa Nabi Khidhir masih caché dan terus memberikan ta8217lim kepada orang-orang khusus, maka bertentangan dengan Al Qur8217an dan Comme Sunnah. Allah berfirman: 16141614 1614161416181614 1616161416141613 16161618 1614161816161614 1618161516181614 1614161416161618 161616171614 161416151615 16181614161616151614 (ertinya) 8220Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad). (Al Anbiya8217: 34) Rasulullah bersabda: 1614 16161618 161416181615161816141613 161416181614 1614161816161618 1614161416181614 161616141615 161416141613 161416161614 16141618161416161613 1614161716141612 8220Tidak satu jiwapun hari dans le yang akan bertahan caché séreau de serment tahun kedepan8221. (H. R à Tirmidzi dan Ahmad) Adapun keyakinan kaum sufi bahawa seseorang yang sudah mencapai ilmu kasyaf, akan tersingkap baginya rahsia-rahsia alam ghaib. Dengan cahaya hatinya, ia boleh berkomunikasi dengan Allah, pour Rasul, malaikat, ataupun wali-wali Allah. Pada tingkat musyahadah, je dapat berinteraksi langsung tanpa adanya pembatas apapun. Cukup dengan pengakuannya mengetahui ilmu ghaib, sudah boleh dikatakan ia sebagai seorang pendusta. Rasul Shalallahu 8216alaihi wassalam adalah seorang yang paling mulia dari seluruh makhluk Allah, namun Nabi Shalallahu 8216alaihi wassalam tidaklah mengetahui ilmu ghaib kecuali apa yang telah diwahyukan kepadanya. 16151618 16161618 161416181616 1614161416161612 1614 1615161416151614 16141618 1614161816141615 16141615 161416171616 161416141611 6483164830 161416161615 1618161416181616 16141614 1615161816161615 16141614 1614161816161616 161416141611 8220Dia (Allah) yang mengetahui ilmu ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan seseorangpun tentang yang ghaib kecuali dari para rasul yang diridhai-Nya8221. (Al Jin: 25-26) Apalagi mengaku dapat berkomunikasi dengan Allah atau pour arwah yang ghaib baik mélalui suara hatinya atau berhubungan langsung tanpa adanya pembatas adalah kedustan yang paling dusta. Akal sihat dan fitrah suci pasti menolaknya sambil berkata: 8220Tidaklah muncul perkataan seperti itu kecuali dari orang tertekan saja8221. Kalau ada yang bertanya, lalu suara dari mana itu Dan Siapa yang diajak berbual Kita jawab, maha Benar Allah dari segala firman-Nya: 16141618 1615161416171616161516151618 16141614 16141618 16141614161716141615 16171614161416161615 6483164830 16141614161716141615 16141614 161516171616 1614161716141613 161416161613 6483164830 1615161816151614 1617161416181614 1614161416181614161516151618 1614161616151614 6483164830 8220Apakah akan beritakan Aku, Kepada siapa syaitan-syaitan itu turun Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaitan) itu, dan kebanyakan mereka orang-orang pendusta8221. (Asy Syu8217ara: 221-223) 2. Sebahagian kaum sufi beralasan dengan pernyataannya bahawa ilmu laduni (Al Kasyaf) merupakan ilham dari Allah (yang diistilahkan ilham). Dengan dalih Hadits Nabi Muhammad: 1616161716141615 16141618 16141614 16141618161416151618 16161618 161416141616 1615161416171614161516181614 161416161618 161416141618 16161618 1615161716141616 161416141612 161416151614 8220Dahulu ada beberapa Orang dari umat-umat sebelum kamu yang diberi ilham. Kalaulah ada satu orang dari umatku yang dibérien ilham pastilah orang itu Umar.8221 (Muttafaqun 8216alaihi) Hadits ini sama sekali tidak dapat dijadikan hujjah bagi mereka. Makna dhohir hadits ini, menunjukkan keberadaan ilham itu dibatasi dengan hurou syarat (kalaulah ada). Maksudnya, kalaupun ada pada unat ini, pastilah orang yang mendapatkan ilham adalah Umar Ibnou Khathab. Sehingga beliau digelar al muham (orang yang mendapatkan ilham). Dan bukan menunjukkan dianjurkannya cari ilham, seperti petuah tokoh-tokoh tua kaum sufi. Bagaimana mereka dapat mémastikan bisikan-bisikan dalam hati itu adalah ilham Séméraire simpleka menjauhkan dari majlis-majlis ilmu yang dengan ilmu syar8217i inilah sebagai pemisah antara kebenaran dengan kebatilan. Mereka bealasan lagi: 8220Ini bukan syaitan bisikan-bisikan, TAPI ilmu Laduni ini mengubah firasat seorang Mukmin, bukankah firasat seorang Mukmin itu Benar Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu 8216alaihi Wassalam: 8220Hati-hati terhadap firasat seorang Mukmin. Kerana dengannya ia mélihat cahaya Allah8221. (H. R à Tirmidzi) Hadits dans dho8217if (lemah), sehingga tidak boleh diamalkan. Kerana ada seorang perawi etang bernama Athiyah Al Aufi. Selain dia seorang perawi yang dho8217if, diapun suka melakukan tadlis (hadits de pényamaran). Singkatnya, ilham tidaklah dapat mengganti, ilmu naqli (Al Qur8217an et As Sunnah), lebih lagi sekadar firasat. Ditambah dengan adanya keyakinan-keyakinan batil yang ada, pada mereka, seperti mengaku, mengetahui alam ghaib, merupakan bukti kedustaan ​​diatas kedustaan. Bererti, yang ada, pada kaum sufi, dengan, ilmu laduninya, bukanlah suatu, ilham, melainkan, bisikan-bisikan, syaithan, atau, firasat, rosak, yang, bersumber, dari, hawa, nafsu, semata. Disana masih banyak syubhat-syubhat mereka, tapi laksana sarang laba laba, dengan fitrah sucipun boleh méruntuhkan dan membantahnya. Hadits-Hadits Dho8217if Dan Palsu Yang Tersebar Di Kalangan Umat Hadits Ali bin Abi Thalib: 161616181615 1618161416161616 161616171612 16161618 1614161816141616 1616 161416171614 1614161416171614 1548 1614161516181612 16161618 1614161816141616 1616 1548 16141618161616151615 16161618 1615161516181616 16141618 161416141614 16161618 1616161416161616 8220Ilmu bâtin merupakan salah satu Rahsia Allah 8216Azza wa Jalla, dan Salah satu dari hukum-hukum-Nya yang Allah masukkan kedalam hati hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya8221. Keterangan: Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Al Wahiyaat 174, beliau berkata: 8220Hadits ini tidak shahih dan secara majoritas pour perawinya tidak dikenal8221. Al Imam Adz Dzahabi berkata: 8220Ini adalah hadits batil8221. Asy Syaikh Al Albani menegaskan bahwa hadits ini palsu. (Lihat Silsilah Adh Dha8217ifah no 1227) (Dikutip dari Buletin Islam Al Ilmu Edisi 31III1425, diterbitkan Yayasan, Salafy Jember, Judul asli Tasawuf, Dan Ilmu Laduni, Dikirim al-Hahn Al-Akh Ibn Harun par courrier électronique) Ilmu ladunny diisyaratkan kepada ilmu yang diperoleh hamba Tanpa menggunakan sarana, le tapi berdasarkan ilham dari Allah, le yang diperkenalkan Allah kepada hamba-Nya, seperti ilmu Khidhir yang diperoleh tanpa sarana seperti halnya Musa. Allah, père de Dieu, Téla Kami berikan képadanya rahmât dari sisi Kami, yang yanh Kami ajarkan kepadanya Ilmu dari sisi Kami. (Al-Kahfi: 65) Di satu sissi Khidhir adalah seorang hambd dan juga rasul et dan sisi lain Musa juga seorang hambd dan rasul. Pada diri Musa tersisa sifat-sifat kekerasan, la karena beliau dibesarkan di rumah Firaun. Suatu hari beliau menyampaikan pidato. Ada seseorang bertanya, Siapakah orang-yang paling berilmu Musa menjawab, Aku. Karena beliau tidak menisbatkan, ilmu itu kepada Allah, maka Allah menghardiknya, dan memerintahkan agar beliau pergi untuk belajar dari Nabi Khidhir, yang sebelumnya yahwei dwarf wahyu agar memberi pelajaran yang pas kepada Musa. Begitulah yang disebutkan di dalam Shahih Al-Boukhary. Ada perbédan antara rahmat dan ilmu. Keduanya dijadikan berasal dari samping Allah et dari sisi Allah, karena memang keduanya tidak diperoleh begitu saja oleh hamba. Kata min ladunhu lebih khusus dan menunjukkan jarak yang lebih dekat daripada kata min indihi, yang keduanya sama-sama berarti dari sisi-Nya. Maka dari itu Allah le père de l'homme, Dan, katakanlah, Ya Rabbi, masukkanlah aku secara masuk yang bénar dan keluarkanlah aku secara keluar yang bénar, dan berikanlah képadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong. (Al-Isra: 80). Min ladunhu berupa kekuasaan yang menolong, sedangkan min indihi berupa pertolongan yang diberikan kepada orang-orang Mukmin. Ilmu ladunny merupakan buah ubudiya, kepatuhan, kebersamaan dengan Allah, ikhlas karena-Nya dan berusaha mencari ilmu dari misykat Rasul-Nya serta ketundukan kepada beliau. Dengan begitu akan dibukakan képadanya pemahaman Al-Kitab dan As-Sunna, yang biasanya dikhususkan pada perkara tertentu. Ali bin Abou Thalib pernah ditanya seseorang, Apakah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam membre kekhususan tertentu tentang suatu perkara képada kalian, yang tidak dibérien kepada selain kalian Maka dia menjawab, Tidak. Demi yang membelah bij-bijian dan menghembuskan angin, selain dari pemahaman tentang Al-Quran yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Inilah yang disebut ilmu ladunny yang hakiki, yaitu ilmu yang datang dari sisi Allah, ilmu tentang pemahaman Kitab-Nya. Sedangkan ilmu yang menyimpang dari Al-Quran dan As-Sunnah, tidak diikat dengan keduanya, maka itu datang dari nafsu dan syetan. Memang bisa saja disebut ilmu ladunny. Tapi dari sisi siapa Suatu ilmu bisa diketahui sebagai ilmu ladunny, jika ia sesuai dengan apa yang dibawa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa sallam, yang berasal dari Allah. Jadi ilmu ladunny ada dua macam: Dari sisi Allah, dan dari sisi syetan. Materinya disebut wahyu. Sementara tidak ada wahyu setelah Rasulullah Shallallahou Alaihi wa Sallam. Ilmu ladunni diambil dari kalimat minladunna ilman. Ilmu yang berasal dari sisi Kami (Allâh) tercantum dalam surat Al Kahfi. 65 lalu mereka bertemu dengan seorang hambourdiantara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan rahmata dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami yaitu ilmu yang langsung berasal dari Allah berupa ilham atau wahyu. Menurut pour mufassir hamba Allah di Sini adalah nabi Khaidhir, yang dimaksud dengan rahmat ialah wahyu dan kenabian. Sedang yang dimaksud ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang tercantum dalam kisah nabi Musa dan nabi Khidhir berikut ini: Musa berkata kepada Khidhir: bolehkah aku mengikutimu supaya mangajarkan képadaku ilmu yang bénan diantara ilmu-ilmu yang diaharkan képadamu Dia Khidir menjawab: sesungguhnya kamu Sekali-kali tidak akan saggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atlas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu Musa berkata: insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai seorang yang sabar, aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusanpun. Khidir berkata: kamu mengikutiku, maka janganlah kau menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu. Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhir melobanginya, Musa berkata: mengapa kamu melobangi perahu itu yang akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya. Sesungguhnya kamu telah berbuat kesalahan yang besar. Dia (Khidhir) berkata: bukankah aku berceau de tissuh. Le kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku de sesungguhnya kamu. Musa berkata. Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaanku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusanku. Maka berjalanlah keduanya: hingga tatka keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidhir membunuhnya. Musa berkata: mengapa, kamu, bunuh, jiwa, yang, bersih, bukan, karena, dia, membunuh, orang, lain. Sesungguhnya, kamu, telah, mélakukan, suatu, yang mungkar. Khidhir berkata: bukanlah sudah kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku musa berkata: jika aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah ini maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertaimu, sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku. Maka keduanya berjalan: hingga takala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kedoumanie kendoune mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhir menegakkan dinding itu. Musa berkata: jikalau kamu niscaya mau kamu mengambil upah untuk itu. Khidhir berkata: inilah perpisahan antara aku dengan kamu: aku akan membreitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja de laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtour itu, karena di hadapan mereka ada seorang et raja yang merampas tiap-tiap bahtera. Dan adapun anak itu maka kedua orang-tuanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu képada kesesatan dan kekafiran. Dan kami menghendaki supaya Tuhan merka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan Lebih dalam kasih sayangnya (kébée ibu bapaknya) Adaptateur dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kotou itu dan dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang shaleh, maka tuhanmu mengendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan Simpanannya itu sebagai rahmat dari tuhanmu. Dan bukanlah aku melakukannya itu menuruti kemauanku sendiri, demikien itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya. (QS Al Kahfi: 66-82) Dari kisah tadi dapat disimpulkan bahwa ilmu ladunni adalah ilmu mukasyafah (mampu mélangé dengan pandangan bathinnya) yang berasal dari ilham maupun dari wahyu. Juga dapat disimpulkan bahwa ilmu mukasyafah banyak bertentangan dengan ilmu syariat yang ada, sehigga tidak bisa dijadikan landasan hukum agama. Karena itu Musa selalu membantah apa yang dilakukan oleh nabi Khaidhir. Maka dari itu ilmu mukasyafah itu hanya untuk diri sendiri dan bagi yang mengerti ilmu dans saja, bukan dijadikan dalil hukum-hukum agama. Kecuali yang tidak bertentangan dengan nash Alquran dan Al hadist. Ilmu mukasyafah dans le bukan hasil mempelajari suatu ilmu tetapi merupakan ilham yang diletakkan kedalam jiwa orang mukmin yang hatinya bersih. Jika hal ini terjadi kepada kita maka kita diberi kefahaman untuk menangkap suatu kejadian yang sedang terjadi maupun yang akan terjadi. Karena jiwa yang bersih dapat mélakukan komunikasi képada sumber ilmu yaitu Allah yang maha mengetahui segala sesuatu. Adapun manfaat ilmu mukasyafah dans adalah untuk menjaga dan mempersiapkan segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap kita maupun terhadap lingkungan, sehingga kita bisa mengantisipasi sedini mungkin. Ittaquu mukmin firasatal. Percayalah kepada firasatnya orang-orang mukmin Ménurut Hujjatul Islam Al Ghazali bahwa pada garis besarnya, seseorang mendapat ilmu itu ada dânan dua cara: 1. Proses pengajaran dari manusia, disebut: À Talim Al Insani, yang dibagi menjadi dua, yaitu: a. Belajar kepada orang lain (di luar dirinya). B. Auto-étude dengan menggunakan kemampuan akal pikirannya sendiri. 2. Pengajaran yang langsung diberikan Dieu kepada seseorang yang disebut À Talim Ar Rabbani. Ini dibagi menjadi dua, yaitu: a. Diberi dengan cara wahyu, yang ilmunya disebut: ilmu Al-Anbiya (Ilmu Pour Nabi) dan ini khusus untuk para nabi. B Diberikan dengan cara ilham yang ilmunya disebut Ilmu ladunny (ilmu dari sisi Tuhan). Ilmu ladunny ini diperoleh dengan face à la langouste dari Tuhan tanpa perantara. Kejadiannya dapat diumpamakan seperti sinat de suatu lampu gaib yang sinar itu langsung mengenai hati yang sui bersih, kosong lagi lembut. Ilham ini merupakan perussian yang diberikan Allah kepada pour kekasih Nya (pour wali). Kisah simbolik anatara Nabi Moussa dengan nabi Khidir dans le mengisyaratkan adanya tingkatan-tingkatan kecerdasan. Kecerdasan yang dimiliki Khidlir dapat dikategorikan kecerdasan spirituel. Sementara modèle kecerdasan yang ditampilkan Nabi musa adalah kecerdasan intelektual. Kisah ini juga mengisyarakan bahwa kecerdasan spirituelle tidak hanya dapat diakses oleh pour Nabi tetapi manusia yang buka Nabi pun bitterensi untuk memperolehnya. Al-Gazali sesungguhnya sudah lama tamhée memperkenalkan modèle kecerdasan spirituel ini dengan beberapa sebutan, seperti dapat dilihat dalam konsep mukasyafah dan konsep ma8217rifah-nya. Menurut Al-Gazali, kecerdasan spirituel (ladunni) dalam bentuk mukasyafah (langage de l'ungkapan) dapat diperoleh setelah robe terbebas dari berbagai hambatan. Roh tidak lagi terselubung oleh khayalan pikiran dan akal pikiran tidak lagu menutup penglihatan terhadap kenyataan Yang dimaksud hambatan di sini ialah kecenderungan-kecenderungan duniawi dan berbagai penyakit jiwa. Mukasyafah dans le juga merupakan sasaran terakhir dari pour le pencari kebenaran dan merezka yang berkeinginan meletakkan keyakinannya dalam di atas kepastian. Kepastian yang mutlak tentang sebouah kebenaran hanya mungkin ada pada tingkat ini. Kecerdasan spirituel menurut Al-Gazali dapat diperoleh mélalui wahyu dan atau ilham. Wahyu merupakan 8220kata-kata8221 yang menggambarkan hal-hal yang tidak dapat dilihat secara umum, yang diturunkan Allah kepada Nabi-Nya denats maksud supaya disampaikan képada orang lain sebagai petunjuknya. Sedangkan ilham hanya merupakan 8220pengungkapan8221 (mukasyafah) képada manusia pribadi yang disampaikan melalui batinnya. Al-Gazali tidak membatasi ilham itu hanya pada wali tetapi diperuntukkan képada siapapun juga yang diperkenankan oleh Allah. Menurut Al-Gazali, tidak ada perantara antara manusia dan pencipta-Nya. Ilham diserupakan dengan cahaya yang jatou di atas hati yang murni dan dani, bersih, dan lembut. Dari sini Al-Gazali tidak setuju ilham disebut atau diterjemahkan dengan intuisi. Ilham berada di wilayah supra conciousnes sedangkan intuis hanya merupakan sous-conciousnes. Allah Swt sewaktu-waktu dapat saja mengangkat tabir etang membatasi Dirinya dengan makhluk-Nya. Ilmu yang diperoleh secara langsung d'Allah Swt, itulah yang disebut 8216Ilm al-Ladunny oleh Al-Gazali. Orang yang tidak dapat mengakses langsung ilmu pengetahuan dari-nya tidak akan menjadi pandaïs, karena kepandaian itu dari Allah swt. Al-Gazali mengukuhkan pendapatnya dengan mengutip Q. S. Al-Baqarah2: 269: Allâh menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang). Dan barangsiapa yang dianugrahi al-hikmah itu, benar-benar baian dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). Al-Gazali mengaku adanya hierarki kecerdasan dan hierarki ini sesuai dengan tingkatan substansi manusia. Namun al-Gazali hierarki ini disederhanakan menjadi dua bagian, yaitu: 1.Kecerdasan intelektual yang ditentukan oleh akan (al-8216aql) 2.Kecerdasan spirituel yang diistilahkan dengan kecerdasan ruhani, yang ditetapkan et ditantukan oleh pengalaman sufistik (intuisi). Ibn Arabi menganalisis lebih mikro lagi tentang kecerdasan spirituel dengan dihubungkannya kepada tiga sifat ilmu pengetahuan ini, yaitu yaitu pengetahuan kudus (8216ilm al-ladunni), ilmu pengetahuan misteri-misteri (8216ilm al-asr177r) dan ilmu pengetahuan tentang gaib (8216ilm al-gaib ). Ketiga jenis ilmu pengetahuan ini tidak dapat diakses oleh kecerdasan intelektual. Tentang kecerdasan intelektual, Ibn 8216Arabi cenderung mengikuti pendapat Al-Hallaj yang menyatakan baah intelektualitas manusi tidak mampu memahami realitas-realitas. Hanya dengan kecerdasan spirituallah yang mampu mémahami ketiga sifat ilmu pengetahuan tersebut di atas. Al-Gazali dan Ibn 8216Arabi mempunyai kedekatan pendapat de sekitar aksessibilitas kecerdasan spirituel. Menurut Al-Gazali, java seseorang mampu menstringian berbagai kemampuan dan kecerdasan yang ada pada manuscrits, maka yang bersangkutan dapat 8220membaca8221 alam semesta. Kemampuan membaca alam semesta di sini mérupakan anak tangga menuju pengetahuan (ma8217rifah) tentang pencipta-Nya. Karena alam semesta menurut Al-Gazali merupaka 8220tulisan8221 Allah Swt. Menurut Al-Gazali, hampir seluruh manusia pada daarnya dilengkapi dengan kemampuan untuk mencapai tingkat kenabien dalam mengetahui kebenaran, antara lain dengan kemampuan membaca alam semesta tadi. Fenomena 8220kenabian8221 bukanlah sesuatu yang surnaturel, yang tidak membrei peluang bagi manusia dengan sifat-sifatnya untuk 8220menerimanya8221. Dengan pemberian kemampuan, dan berbagai, kecerdasan, kepada, manusia, maka, 8220kenabian8221, menjadi, fenomena, alami. Keajaiban yang menyertai pour Rasul sebelum Nabi Muhammad bukanlah aspek intégral dari 8220kenabian8221, tetapi hanyalah alat untuk pelam alam mempercepat umat percaya dan meyakini risalah para Rasul itu. Demikianlah kisah Musa dengan Khidhir, maka bergantung képada kisah ini untuk memperbolehkan ketidak butuhan wahyu képada ilmu ladunny, merupakan kufur etang mengeluarkan pelakunya dari Islam. Adapun perbedaannya, Musa tidak diutus sebagai rasul kepada Khidhir dan Khidhir tidak diperintah untuk menjadi pengikut Musa. Andaikan Khidhir diperintahkan menjadi pengikut Musa, tentunya Khidhir diperintahkan untuk mendatangi Musa dan caché bersama beliau. Karena itu Khidhir bertanya kepada Musa, Kamouka Musa, nabi Bani Israël Musa menjawab, Ya. Sementara Muhammad Shallallahu Alaihi wa sallam diutus kepada semua manusia. Risalah beliau diperuntukkan sachet jin dan manusia di setiap zaman. Andaikan Musa dan Isa masih caché, tentu keduanya menjadi pengikut beliau. Andaikan Isa bin maryam turun ke bumi, tente Isa akan menerapkan syariat beliau. Maka, siapa, yang, beranggapan, bahwa, Isa, dengan, Muhammad, sama, seperti, Musa, dengan, Khidhir, atape, memperbolehkan, anggapan, seperti ini, maka, hendaklah, dia, memperbarui, Islam, dan, mengucapkan, syahadatain, sekali, lagi, secara, benar. Karena dengan anggapan seperti itu dia diable keluar dari islam secara total, dan sama sekali tidak bisa disebut wali Allah, tapi wali syetan. Maksud perkataan, Pengetahuannya adalah kesaksiannya, bahwa ilmu ini tidak bisa diambil dengan pemikiran dan kesimpulan, TAPI dengan Melihat dan menyaksikannya. Maksud perkataan, Sifatnya adalah hukumnya, bahwa sifat-sifatnya tidak bisa diketahui kecuali dengan hukum-hukumnya, sifatnya Terbatas pada hukumnya, saksinya adalah hukumnya. Hukum ini merupakan dalil, sehingga antaranya dan hal-hal et yang tidak tampak tidak ada hijab. Berbeda dengan ilmu-ilmu lain. Inilah yang diisyaratkan orang-outan, bahwa ilmu ini merupakan cahaya dari sisi Allah, yang Mampu menghapus kekuatan Indera dan hukum-hukumnya. Inilah Makna yang dalam diisyaratkan atsar Ilahy, Jika de la mencintainya, maka Aku menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, Aku menjadi penglihatannya yang dia pergunakan untuk Melihat. Demikianlah Ilmu ladunny yang datang dari Allah merupakan buah cinta ini, yang muncul karena mengerjakan nafilah setelah fardhu. Sedangkan ilmu ladunny yang datang dari syetan merupakan buah berpaling dari wahyu, mementingkan hawa nafsu dan membres kekuasaan kepada syetan. AMANAT Rasulullah SAW 8220Barang Siapa yang manusia Kpd de hidayah, dia mempunyai Pahala Pahala Seperti yang dicapai Orang oleh yang menyahut seruannya tanpa mengurang Pahala mereka yang menyambut seruannya, Semakin banyak Orang yang mengikuti seruannya Semakin berlipat kali ganda Pahala yang diperolehinya.8221 (Riwayat musulman) MUTIARA KATA Sayyiditina A8217isyah ra Ketika ditanya oleh seorang 8220Bilakah saya mengetahui bahawa Diriku Telah berbuat baik8221 Jawabnya Bila kamu MERASA Belum baik. Lalu ditanya lagi Bilakah direa mengetahui bahawa aku jahat (busukkeliru). Jawabnya Jika kamu merasa bahawa kamu sudah baik8221


No comments:

Post a Comment